Pembelajaran Mandiri (Self-Regulated Learning)

Alat Peraga STEM

Pembelajaran mandiri adalah proses di mana individu menetapkan tujuan belajarnya sendiri dan secara aktif memantau, mengatur, serta mengendalikan aspek kognitif, motivasi, dan perilaku mereka agar selaras dengan tujuan tersebut serta sesuai dengan konteks lingkungan belajar mereka. Pendekatan ini menggabungkan keterampilan akademik dengan kemampuan pengendalian diri, sehingga membuat proses belajar menjadi lebih efisien dan meningkatkan motivasi siswa.

Pembelajaran mandiri merupakan perpaduan antara kemampuan dan kemauan. Hal ini terjadi ketika siswa secara sistematis mengarahkan perilaku dan proses kognitif mereka dengan memperhatikan instruksi, menyelesaikan tugas, memproses dan menginterpretasikan informasi, mengulang materi untuk memperkuat ingatan, serta membangun dan mempertahankan keyakinan positif terhadap kemampuan belajar mereka, termasuk dalam mengantisipasi hasil belajar yang diharapkan.


Definisi Pembelajaran Mandiri Menurut Para Ahli

  • Febrianela (2001): Kemampuan individu untuk secara efektif mengelola pengalaman belajarnya melalui berbagai cara guna mencapai hasil belajar yang optimal.
  • Ormrod (2008): Kondisi di mana seseorang mengembangkan pemahaman tentang respons yang sesuai dan tidak sesuai, serta mampu mengontrol dan memantau perilaku mereka sendiri.
  • Friedman dkk. (2006): Pengawasan terhadap perilaku dalam proses belajar yang merupakan hasil dari proses internal seperti penetapan tujuan, perencanaan, dan penghargaan diri atas pencapaian yang telah diraih.
  • Baumert (2002): Bentuk pembelajaran individu yang bergantung pada motivasi belajar mereka, secara otonom mengembangkan pengukuran (kognisi, metakognisi, dan perilaku), serta memantau kemajuan belajar mereka.​

Aspek-Aspek Pembelajaran Mandiri

Menurut Zimmerman (1989), terdapat empat aspek utama dalam pembelajaran mandiri :

  • Regulasi Metakognitif: Melibatkan kesadaran dan pengendalian terhadap proses berpikir sendiri, termasuk kemampuan dalam merencanakan, mengorganisasi, menginstruksikan diri, memantau, dan mengevaluasi aktivitas belajar.
  • Pengelolaan Lingkungan Fisik dan Sosial: Mencakup kemampuan untuk mengatur kondisi fisik dan sosial yang mendukung proses belajar, seperti memilih lokasi belajar yang sesuai dan mencari bantuan saat diperlukan.
  • Manajemen Waktu: Kemampuan untuk mengatur waktu secara efektif dan bijaksana, yang sangat penting dalam merencanakan jadwal belajar dan mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
  • Regulasi Usaha: Kemampuan untuk menghadapi kegagalan, menerima tantangan, dan membangun kepercayaan diri untuk bangkit kembali dari kegagalan tersebut.

Strategi dalam Pembelajaran Mandiri

Zimmerman (1989) mengidentifikasi beberapa strategi yang digunakan dalam pembelajaran mandiri:

  • Evaluasi Diri (Self-Evaluating): Inisiatif siswa dalam menilai kualitas tugas dan kemajuan pekerjaan mereka sendiri.
  • Pengaturan Tujuan (Goal Setting): Menetapkan tujuan belajar yang spesifik dan menantang untuk memotivasi diri.
  • Pemantauan Diri (Self-Monitoring): Mengawasi dan mencatat kemajuan belajar serta strategi yang digunakan.
  • Pengaturan Lingkungan (Environmental Structuring): Menyesuaikan lingkungan belajar agar mendukung konsentrasi dan efektivitas belajar.
  • Pencarian Bantuan (Help Seeking): Mencari bantuan dari sumber yang tepat ketika menghadapi kesulitan dalam belajar.
  • Penguatan Diri (Self-Reinforcement): Memberikan penghargaan kepada diri sendiri atas pencapaian yang telah diraih untuk meningkatkan motivasi.

Tips: Artikel ini merupakan hasil parafrase dan pengembangan dari: Kajian Pustaka. (2019). Self-Regulated Learning.

Diakses dari: https://www.kajianpustaka.com/2019/03/self-regulated-learning.html